KUMPULAN PUISI SISWA

UNTUKMU BAPA-IBU GURUKU

KARYA : ANGGUN KASMARITA ( VIII A)

GURU.....

KAMI KALANGAN TAK BERDASI

WAJAH KUSUT TERTUNDUK

LIDAH KAKU MEMBUNGKAM

TAPI BAPA-IBU TULUS MENYAMBUT KAMI

GURU.....

TERIK MENTARI MENYENGAT KULIT

SAPAAN HUJAN DAN ANGIN KAU ABAIKAN

TAK URUNG LANGKAH SATU TUJUAN

MENGANTAR KAMI MENGENAL WAKTU

HINGGA KAMI BISA TERSENYUM

GURU.......

KAU DATANG MEMBAWA CAHAYA

MENUNTUN KAMI KE DUNIA LUAS

SANTUNI KAMI DENGAN PETUAH

DALAM MENITI MASA DEPAN

GURU......

MAAFKANLAH......,

KAMI TAK PAHAM

WEJANGAN BERHARGA

DIBALAS SUMPAH SERAPAH

GURU......

KINI.... KAMI MENYESAL.....

KAMI MASIH BUTUH ITU

TAPI......

WAKTU BERLALU CEPAT

TIGA MASA TIADA TERASA

KEBERSAMAAN ADALAH KENANGAN

SELAMA HAYAT DI KANDUNG BADAN

SELAMAT TINGGAL BAPA

SELAMAT TINGGAL IBU

DI HATIKU NAMAMU ABADI SEL

 GEMA SUMPAH PEMUDA

Karya : Elly

DELAPAN PULUH TAHUN SILAM

PARA PEMUDA INDONESIA MENOREH SEJARAH

DI BAWAH PANJI-PANJI BUDI UTOMO

TERLANTUN KALIMAT-KALIMAT SAKRAL

“ SUMPAH PEMUDA”

SATU NUSA,SATU BANGSA, SATU BAHASA

KALIMAT-KALIMAT SAKRAL BERTUAH

TERTANAM KOKOH DALAM JIWA-JIWA NAN SUCI

DIALAH PENGIKAT BATHIN

PEMERSATU BANGSA

PEMBAKAR SEMANGAT

PENGOBAR API PERJUANGAN

TERHADAP KOLONI-KOLONI PENJAJAH

UNTUK INDONESIA MERDEKA

KINI GEMA SUMPAH PEMUDA

TETAP MERAUNG DI NEGRI INI

SAATNYA GARUDA BANGKIT

DARI KEMATIAN YANG SURI

SEMOGA SEGALA PERBEDAAN DAN PERPECAHAN

KEMBALI MELEBUR MENJADI SATU

INDONESIA TETAP BERSATU

HINGGA MENTARI TENGGELAM DI UFUK TIMUR

 PADAMU NEGERI INI DITITIPKAN

Karya : TENDRI WULAN

LEBIH SETENGAH ABAD YANG LALU

NEGERI INI TERLAHIR

DARI TANGAN-TANGAN PEMUDA BERBAKTI

MEREKA MENYULAM SUTRA-SUTRA MUNGIL TERPISAH

DENGAN BENANG EMAS PENYIMPUL YANG KOKOH

DALAM SEGALA WARNA DAN MOTIF

MEMBENTANG LUAS DI BAWAH JAMRUD KATULISTIWA

SEBAGAI HUNIAN KITA SAAT INI

ITULAH NKRI NEGERI KITA BERPIJAK

SEJENAK KITA LEGA

SEJENAK KITA TERSENYUM

SEJENAK KITA BERBANGGA

TAPI... KINI NEGERI INI...

TERPERANGKAP DALAM DARAH DUSTA

SELIMUT SENDIRI

TANGAN-TANGAN USIL TAK PUNYA RASA

MENODAI KESUCIAN JANJI BERSAMA

KAWAN DIANGGAP LAWAN

KARENA HAUS DAN INGIN KENYANG SENDIRI

WAHAI KAWAN...!

SUDAH LUNTURKAH SUMPAH KITA...?

SUMPAH BERSAMA UNTUK BERSATU...?

MENJAGA DAN MEMBANGUN NEGERI INI ...?

INGAT...!

PADAMU NEGERI INI DITITIPKAN

PANDANGLAH DI ATAS SANA

MERAH-PUTIH BERKIBAR

BUKTI JASA MEREKA

LAMBANG PEMERSATU KITA

SETIAP LAMBAIAN ADALAH ISYARAT

PESAN DAN AJAKKAN

AGAR KITA SELALU BERSATU DAN DAMAI

JANGAN BIARKAN TANGAN-TANGAN USIL

YANG TAK PUNYA RASA

MENGHIANATI PESAN SAKRAL PENDAHULU KITA

MENODAI KESUCIAN SUMPAH-JANJI KITA

JANGAN BIARKAN NAFAS NEGERI INI

BERAKHIR DI TANGAN MEREKA

HIDUP PEMUDA...!

TUNJUKKAN BAKTIMU...!

PADA NEGERI TERCINTA INI

(Ditulis untuk Lomba Peringatan Hari Sumpah Pemuda)

BIDUK PEMBAWA BERITA

Karya : Anggun Kasmarita

Pantai Derawan bersembunyi banyak mimpi

Terselip hamparan dan gugusan terumbu karang

Menjelma indah sebuah istana megah bawah laut

Harapan indah selalu muncul menggelora

Bersenda kasih dalam alam biru tak berujung

Seiring surutnya mentari

 Telahir mimpi-mimpi menjadi ngeri

Telah memintal sepi pada hari-hari

Yang tak benar-benar mati

Wajah samar bersembunyi pada matahari negeri ini

Harapan memudar dalam hati yang merana

Kala biduk yang menari-nari menabur granat dan bom

Kala terumbu karang berantakan

Taman bawah laut hancur lebur

Biru laut tercemar

Tak tahu pada siapa harus mengadu

Tapi kini harapan baru terlahir

Seiring lahirnya mentari pagi

Biduk kembali menari-nari menjelma sebagai pelindung

Tataplah ia dengan kesungguhan hati

Karena biru laut Derawan tetap abadi

Dengan terumbu karangnya yang kokoh

Taman lautnya yang indah

Dan satwa lautnya yang menari bahagia

Biduk yang membawa berita-berita

Dengan segala cerita

Tentang laut yang biru

Dan penyu yang meretas seribu harapan

Untuk menyambut dengan segala cita

Dan cendera mata yang membawa kenangan

 PELANGI BIRU

Karya : Elisabeth

Jika dulu tuan datang ke negeriku

Telah kau temui hamparan laut yang hampa

Semangat anak negeri yang memudar

Wajah lesu bersembunyi di antara biduk-biduk

Tertambat di bibir pantai

Biduk-biduk liar pencari mangsa menari lincah

Menabur bom penghuni laut

Biru laut yang indah tercemar

Ikan-ikan dan biota laut tercekik suara-suara

Terumbu karang dan taman bawah laut berantakan

Menjelma sepi laksana usai perang dunia dua

Tetapi, tuan datanglah sekali lagi ke negeriku

Pandanglah laut biru yang luas

Dengan terumbu karang dan biota lautnya yang indah

Laksana istana megah tiada tanding

Biduk liar pencari mangsa

Kini kembali menari lincah

Menjelajahi laut biru

Menjelma sebagai pelindung utama

Negeriku nan elok, biru laut yang membentang

Kini memancarkan pelangi biru isyarat kedamaian

Dengan biduk yang membawa tuan

Pada cerita-cerita indah

Tentang penyu penghasil dolar

Yang meretas sejuta harapan

 TUMBUHNYA NURANI NELAYAN

Karya : Elly Diatta Resa

Laut biru terbentang luas

Anugrah Sang Pencipta

Terumbu karang tertata rapi

Taman bawah laut yang indah

Tempat berkembang biota bawah laut

Harapan semua umat

Tempat nelayan mengais rezeki

Tapi terkadang nelayan lupa diri

Karena dilanda nafsu serakah

Ingin hasil melimpah ruah

Biduk berlayar menjelajah samudra

Granat dan bom gencar ditabur

Laut tergoncang dasyat

Biru laut berubah busa

Biota bawah laut begelimpangan

Terumbu karang berserakan

Laksana film Hari Kiamat

Atau Independence Day

Fersi Amerika Serikat

Laut biru nan elok

Bersembunyi terumbu karang

Istana megah biota bawah laut

Jangan dipandang sebelah mata

Tataplah ia dengan hati yang damai

Karena birunya laut akan tetap abadi

Seiring tumbuhnya nurani nelayan

Melestarikan biota dan taman bawah laut

Untuk anak cucu kita

TAMAN IMPIAN SEKOLAHKU

Karya : ELISABETH ( VIII B)

Pagi yang berahaja

Mentari mulai mengintip

Di balik gedung-gedung sekolahku

Dengan senyumnya yang cerah

Kulangkahkan kakiku

Di bawah gapura sekolahku yang megah

Di kiri-kanan lorong sekolahku

Tertata rapi bunga-bunga yang indah

Jari-jemari bunga dengan lentik

Meliuk-liuk diterpa angin

Dengan aroma wangi yang sejuk

Menyambut kehadiranku

Kupejamkan mataku sejenak

Jiwaku tersenyum bahagia dan bangga

Memiliki taman yang indah

Bak indahnya taman di sorga

INDAHNYA ALAM NEGERIKU

Karya : ANGGUN KASMARITA ( VIII A)

MENTARI TERSENYUM CERAH
MENGIRINGI LANGKAH-LANGKAH PANJANG
PEREMPUAN PERKASA PENJUNJUNG KARUNG

 SEPERTI PENGAWAL MENERANGI TUANNYA

 MENYUSURI JALAN SETAPAK

 DI SISI KIRI-KANAN JALAN
RERUMPUTAN HIJAU MENARI-NARI DITERPA ANGIN
MENYAMBUT HORMAT PEREMPUAN PERKASA

 SEJUK , TENANG , SENANG TERASA
     
WAHAI PENCIPTA ALAM
KEKAGUMANKU SULIT UNTUK KUPENDAM
DARI SIANG HINGGA MALAM
PESONANYA TAK PERNAH PADAM
TERUKIR LEKAT DALAM BENAKKU

KEINDAHAN ALAM TERASA SEMPURNA
MEMBUAT SEMUA ORANG TERPANA
MEMBUAT SEMUA ORANG TERKESIMA
TETAPI, KITA HARUS MENJAGANYA
AGAR KEINDAHANNYA TAKKAN PERNAH SIRNA

KEBERSIHAN SEKOLAH

Karya : ELLY PIETTA( VIII G)

AKU BERJALAN

MENELUSURI HALAMAN SEKOLAHKU

KIRI-KANAN SAMPAH BERSERAKAN

MENJELMA SALJU DAN KABUT

MENANTI JANGKAUAN ULURAN TANGAN

                 HATI KECILKU TERASA SEDIH

                 HATI KECILKU TERSENTUH

                 DALAM TELINGA ADA BISIKAN

                 LINGKUNGAN SEKOLAH BUTUH PERHATIAN

                

KETIKA WAKTU DATANG MENJELANG

KETIKA KESIBUKAN BERKURANG

KUAJAK TEMAN-TEMAN DEKATKU

BERSANTAI RIA MEMBERSIKAN HALAMAN

            LINGKUNGAN BERSIH KITA CIPTAKAN

                LINGKUNGAN SEHAT KITA DAMBAKAN

                BERSIH ITU INDAH

                BERSIH ITU NYAMAN

AYO KAWAN TUNJUKKAN BAKTIMU

BILA ENGKAU PUNYA RASA

PADA SEKOLAH KITA TERCINTA