Ramai Virus
Corona, Intip Sejarah Wabah Penyakit Paling Mematikan
by Tisyrin N. T on 29 Januari, 2020
Belakangan, dunia ramai membicarakan tentang virus corona jenis baru yang mulanya
teridentifikasi di Wuhan, China. Berdasarkan data terbaru, kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di
seluruh dunia mencapai 6.057. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 132
orang. Tahukah kamu, jauh sebelum virus corona muncul,
pernah ada beberapa wabah yang terbilang paling mematikan di dunia?
Pengertian Wabah
Kasus virus corona Wuhan yang telah menyebar ke
belasan negara memang sudah tergolong wabah. Menilik Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), wabah memiliki arti penyakit menular yang berjangkit dengan
cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas (seperti wabah cacar,
disentri, kolera); epidemi.
Penyakit dapat dikatakan
telah menjadi wabah apabila memenuhi salah satu syarat tertentu. Pertama adalah
apabila sudah lama tidak pernah terjadi di tengah masyarakat. Syarat lainnya
bisa dikatakan wabah apabila datang penyakit baru. Selanjutnya, dapat dikatakan
wabah apabila penyakit tersebut adalah baru pertama kali menjangkiti masyarakat
di suatu daerah.
Maka dari itu, keberadaan
virus corona misterius Wuhan
jelas tergolong wabah karena tergolong jenis virus baru. Virus corona Wuhan menimbulkan penyakit yang
mirip pneumonia. Namun, dikatakan para ahli bahwa pneumonia biasa berbeda
dengan pneumonia Wuhan. Vaksin terkait pneumonia yang telah ada pun tidak mampu
mengatasinya.
(Baca
juga: Gejala Infeksi Virus Corona)
Flu Spanyol hingga Black Death
Nah,
rupanya, penyakit flu yang kini bisa dikatakan tergolong penyakit biasa, pernah
jadi wabah yang mematikan. Selain itu, ada wabah penyakit lain yang pernah
terjadi di dunia yang juga tak kalah mematikan
1. Flu Spanyol (1918)
Flu
Spanyol (Spanish
influenza) disebut-sebut sebagai gelombang flu pertama yang pernah
terjadi di dunia. Wabah flu Spanyol ini salah satu wabah paling mematikan dalam
sejarah. Munculnya flu Spanyol pertama kali pada tahun 1918, menyebar cepat di
berbagai wilayah dunia.
Wabah
flu Spanyol terjadi bersamaan dengan Perang Dunia I. Historia melansir
asal-muasal virus ini masih jadi perdebatan. Meski dinamai flu Spanyol tidak
satu pun teori menyebutkan Spanyol sebagai tempat asal virus tersebut.
Gina
Kolata lewat buku Flu: The Story of the Great
Influenza Pandemic of 1918 and the Search for the Virus that Caused It menjelaskan
alasan pemberian nama flu Spanyol. Hal tersebut berasal dari pemberitaan
media-media Spanyol yang saat itu sirkulasinya cukup terbuka akibat netralitas
negara dalam PD I. Pemberitaan pun menyebar ke luar Spanyol sehingga membuat
wabah tersebut dikenal dengan nama flu Spanyol.
Flu
yang menular dengan cepat membuat jumlah korban sangat tinggi. Jumlah korban
yang terkontaminasi virus itu mencapai 1 miliar orang atau 60 persen dari
total populasi dunia saat itu. Masih seperti dilansir Historia, jumlah korban
tewas diperkirakan mencapai 21 juta jiwa (menurut John Barry) hingga 50-100
juta jiwa (menurut Nial Johnson dan Juergen Mueller).
Flu
Spanyol merenggut nyawa sekitar dua persen populasi dunia dalam kurun waktu
Maret 1918-September 1919. Kala itu, populasi dunia sekitar 1,7 miliar orang.
Para ahli mengambil kesimpulan, flu Spanyol adalah penyakit menular paling
mematikan dalam sejarah umat manusia.
2. Wabah Yustinianus
Sebuah
peristiwa yang dikenal sebagai wabah Yustinianus terjadi di Constantinopel
tahun 542 M. Seperti dilansir Kumparan, Stephen J.
Spigensi dalam buku 100 Bencana Terbesar Sepanjang
Masa menyebutkan penyakit yang muncul diyakini adalah pes.
Karena berdasarkan catatan sejarah, gejalanya adalah pembengkakan jaringan
kelenjar di ketiak, pangkal paha, dan tenggorokan. Gejala lainnya sakit leher,
mengigau, muntah darah, diare, rasa sakit di seluruh tubuh, dan adanya
bagian tubuh yang melepuh menjadi kehitaman.
Bahkan,
tak sedikit korban hilang kesadaran dan mengalami koma. Wabah penyakit pes ini
diyakini berasal dari wilayah Mesir dan Etiopia. Penyakit dibawa oleh kutu yang
ada pada tubuh tikus dan tiba di Constantinopel melalui kapal-kapal dagang.
Wabah
ini diperkirakan menghabiskan nyawa lebih dari 300.000 orang dalam setahun.
Pada suatu waktu, 10.000 orang tewas dalam waktu seminggu. Kala itu,
pemandangan pemakaman massal adalah hal biasa. Tak sedikit rumah dipenuhi mayat
membusuk.
Pada
masa pemerintahan Kaisar Yustinianus saat wabah terjadi, diperkirakan populasi
rakyat Constantinopel berjumlah 500.000 orang. Wabah pes melenyapkan hampir 60
persen dari jumlah populasi. Tak berhenti di Constatinopel, wabah pes menyerang
wilayah Prancis, Spanyol, Italia, Swedia, dan Jerman. Tercatat pula telah
menyebar ke wilayah Inggris dan Irlandia pada 544 M.
(Baca juga: Awal Mula Virus Corona)
3. Black Death (1348)
Bukan
cuma di Constatinopel, wabah penyakit pes juga pernah terjadi di Eropa.
Kengerian dalam sebuah peristiwa yang dikenal dengan black death tersebut
banyak diabadikan pada tulisan dan lukisan. Wabah ini muncul di wilayah Eropa
pada 1348 sampai 1351.
Historia
melansir, ketika mewabah pada abad ke-14, black death membunuh
50 juta orang atau mengurangi 60 persen populasi Eropa. Mengingat penyakit
tersebut tersebar melalui kutu tikus, pes di Eropa hanya muncul ketika suhu
menghangat lalu menghilang ketika musim salju.
Penyebab
pes adalah bakteri yersinia pestis yang
ada di kutu tikus, khususnya tikus hitam yang suka tinggal di dekat manusia.
Kulit penderita pes biasanya menghitam di bagian jari tangan, jari kaki,
atau ujung hidung. Jaringan yang mati membuat warna kehitaman muncul.
Itulah
beberapa wabah penyakit mematikan yang pernah terjadi di dunia.
Sangat menambah wawasan dan pengetahuan, dan masih banyak lagi yg harus kita pelajari kawan, semangat karna masa depan ada ditangan kita
BalasHapusSekalinya sebelum ada virus Corona ada virus Flu Spanyol,Wabah yustinianus, Black death informasi ini dapat memberi tahu bahwa dunia juga pernah terkena virus yang mematikan.semoga virus ini cepat hilang dan dapat melakukan aktivitas yang lebih bebas sebelum ada virus ini ... Amin
BalasHapus(Febwanto Cudner S.H)
Sangat menambah wawasan saya, semoga kita dapat dihindarkan dari virus ini
BalasHapusRindu rasanya kita belajar dan menerima ilmu bersama sama semoga wabah ini cepat berlalau agar kita bisa berkumpul bersama lagi
BalasHapusSaya ingin sekolah offline seperti biasa lagi karena sekolah offline menyenangkan
BalasHapusSaya ingin belajar secara langsung, semoga virus ini cepat hilang.
BalasHapus